Assalamu’alaikum wr wb
Apa kabar sahabat pembaca semua, kali ini saya akan menulis resume kajian parenting yang saya dapatkan di sekolah Rafdan oleh Ustadzah Kinkin Anida mengenai Mengasuh Anak Di Era Milenial.
Penyebutan generasi milenial dilakukan karena ditemukan kebiasaan tertentu seperti:
- Lebih suka bermain gawai, tidak terlalu suka komunikasi, memilih untuk ngobrol santai di coffee shop
- Susah tidur dan susah bangun
- Tidak bisa lepas dari gawai
- Marah dan tantrum jika dipisahkan dengan gawai
Karena memiliki kepribadian yang unik, digunakan cara tersendiri untuk mendidik generasi milenial atau biasa disebut dengan metode BRAVE
1. Behaviour
Saat mendidik generasi milenial, jangan membuat jarak seperti atasan dan bawahan atau orang tua dan anak, tapi gunakan metode seperti teman sebaya dan berikan akses mereka akses informasi yang cukup.
2. Relationship
Cara kedua adalah dengan membuat hubungan yang menyenangkan, jadikan diri sebagai pendengar aktif dan berikan feedback sesuai agar anak nyaman bercerita3
3. Attitude
Anak generasi milenial menyukai hal-hal yang menantang, oleh karena itu berikanlah mereka kepercayaan untuk melakukan pekerjaan.
Memberikan mereka kepercayaan bisa dimulai dari memperbolehkan mereka belajar hal yang ingin diketahui, seperti saya membiarkan Rafdan mengepel kamar jika ia mau melakukannya.
4. Value
Jadikan pekerjaan mereka punya value & memberi arti, berikan pekerjaan sesuai potensi, anak kita harus menjadi leader & trendsetter.
5. Environment
ciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak mengeksplorasi kemampuannya.
Penyebutan berdasarkan tahun kelahiran
1. Baby booomers lahir <1963
2. Gen x lahir 1963 – 1980
3. Milenial lahir > 1980
4. Generasi Z: lahir di era digital
4 cara memperlakukan generasi milenial:
1. Perlakukan anak dengan hangat dan bersahabat, orangtua mempoisikan diri sebagai coach yg akan membantu mereka untuk sukses
2. Memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada anak untuk bisa berkembang dan punya pengalaman.
Biarkan anak mengeksplorasi diri sebanyak-banyaknya agar anak belajar dan memahami dirinya sendiri.
3. Orangtua memberikan contoh dan keteladanan agar anak memiliki karakter dan motivasi untuk sukses.
Saat anak bilang tidak bisa, berikan semangat agar kata tidak bisa berganti menjadi aku bisa.
4. Menciptakan suasana rumah yang aman, nyaman, dan kekeluargaan sehingga terbangun kebersamaan dan timbul rasa dihargai dalam diri anak.
Ustadzah Kinkin menyebutkan bahwa hal positif dari generasi milenial adalah kemampuan mereka untuk multitasking , PR orangtua adalah bagaimana membantu anak menyeimbangkan antara kehidupan nyata dengan waktu bergawai.
Walaupun gawai memang tidak dapat lepas sepenuhnya dari generasi milenial, ustadzah Kinkin memberikan tips agar anak tidak tergantung kepada gawai dan hanya menggunakan seperlunya.
Berikut tips manajemen gawai yang dapat diterapkan:
1. Menggunakan timer
2. Melakukan kegiatan sehat outdoor bersama
3. Berkegiatan sehat indoor
4. Tidak membelikan gawai sebelum anak cukup umur dan tidak memberikan akses kuota kepada anak tak terbatas.
5. Memberikan reward and punishment
6. Melakukan program prime time 18-21
Pukul 18-21 adalah saat dimana seluruh anggota keluarga lengkap berkumpul, maka usahakan untuk tidak ada gawai, TV, atau PC pada jam tersebut.
Agenda keluarga dalam prime time:
1. Shalat jama’ah bersama keluarga
2. Makan malam bareng
3. Berbincang santai bersama