Bismillahirrahmannirrrahiim
Assalamu’alaikum wr wb
Apa kabar readers, semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat yaa.
Alhamdulillah, setelah menyelesaikan perkuliahan Bunda Sayang Batch 4 di Ibu Profesional, saya berkesempatan melanjutkan ke program Bunda Cekatan (BunCek) yang dipandu langsun oleh Bu Septi.
Jurnal kali ini adalah belajar mengenai diri sendiri, memetakan kelebihan dan kekurangan, serta keinginan yang mau dikembangkan, atau istilah bu Septi, fokus dan memperbanyak jam terbang.
Alhamdulillah, setelah mengikuti komunitas Ibu Profesional, yang dimulai dari kelas matrikulasi, sedikit demi sedikit belajar memetakan diri, yang dimulai pada pertengahan tahun 2018, dan diimplementasikan dalam resolusi 2019.
Sekarang kita melanjutkan kembali kepada jurnal pertama dalam kelas Buncek, pada tahapan telur-telur.
A. Apa yang membuat kita bahagia, bisa, dan suka melakukannya?
Dalam perjalanan 1,5 tahun ini, ada empat hal yang membuat saya bahagia, dan (sedikit) bisa untuk melakukannya, yakni menulis, syariah financial, wirausaha, dan sharing atau berbagi ilmu.
Keempat hal tersebut membuat saya bahagia dan suka untuk melakukannya.
Bahagia melahirkan rasa, dan rasa menelurkan motivasi untuk berkembang tanpa merasa dipaksa, apalagi terpaksa.
Setelah membuat peta kebahagiaan pada kuadran 1, saya berlanjut kepada hal berikutnya. Apa yang saya bisa dan tidak suka?
Berbicara mengenai hal yang bisa dilakukan, tetapi tidak terlalu menyukai seperti bertanya kedalam diri dan mengetahui penyebab hal tersebut. Ternyata adalah rutinitas, stagnan, dan menghabiskan waktu yang cukup lama.
Dari kuadran 2 ini, saya menemukan 2 aktivitas terbesar yang berada dalam ranah tersebut, yakni memasak dan aktivitas beberes.
Tetapi, tetep ya mak, sebagai ibu rumah tangga tanpa asisten yang menemani, semua dikerjakan sendiri, kecuali memasak, dapat didelegasikan kepada aplikasi 😀.
Dalam kuadran ini, seperti yang dikatakan oleh bu Septi, perpanjangkan hal yang disukai dan membuat bahagia, lalu perpendeklah hal yang kurang disukai, untuk menjaga stabilitas pribadi, saya membuat jadwal bekerja dan delegasi.
Selanjutnya adalah membuat pemetaan mengenai hal yang disukai, tetapi tidak dapat dilakukan.
Jawabannya adalah mengendarai motor dan menyetir mobil. Saya tuh sebenernya kepengen banget bisa melakukan kedua hal tersebut, tapi apa daya, karena paham diri sendiri tipikal yang tidak sanggup menghadapi kerasnya jalanan, lebih baik mendelegasikan kepada transportasi umum untuk mobilisasi.
Yes, terakhir, masuklah kedalam pemetaan kuadran 4, hal yang tidak bisa dan tidak disukai.
Pertanyaan ini, secara jujur saya katakan bahwa, sampai saat ini saya belum menemukannya. Mungkin kedepan, seiring berjalannya waktu perkuliahan, akan menemukan sebuah jawaban untuk kuadran 4 ini.
Setelah membuat peta diri, tahap selanjutnya adalah memilih aktivitas yang membuat saya bahagia, bisa, dan suka melakukannya.
Karena produktivitas dimulai dari rasa bahagia dalam setiap sendi aktivitas yang dilakukan
Masya Allah, tabarakallah, tugas Buncek kali ini sejalan dengan resolusi yang saya canangkan di tahun 2020, sebuah perjalanan 1,5 tahun menemukan dan memutuskan untuk lebih diperdalam kembali.
A. Menulis
Saya menulis untuk bahagia, berbagi cerita, dan berharap tulisan tersebut bermanfaat bagi siapapun yang membaca.
Layaknya sebuah hal yang memberikan kebahagiaan dalam diri, aktivitas menulis menjadi sebuah oase untuk menuangkan pemikiran.
Mohon do’anya, bismillah resolusi 2020 adalah menjadi penulis buku Solo best seller, blogger, dan medsos writer (menulis konten bermanfaat di media sosial).
B. Syariah Financial Planner
Hal kedua yang saya pilih adalah, menjadi seorang syariah financial planner bersertifikat.
Bismillah, mohon do’anya, tahun 2020 jika ada rezeki dan diizinkan Allah, saya akan mengambil sertifikasi CFP khusus syariah. Saat ini sedang belajar implementasi terlebih dahulu, membuat jurnal belajar keuangan syariah yang dituliskan di blog, dan mencari lembaga penerbit sertifikasi CFP syariah sebagai sarana mengembangkan kebahagiaan untuk berdakwah mengenai keuangan syariah.
C. Makpreneur
Saya menyadari, menjadi seorang makpreneur tidak hanya mengenai finansial, tetapi banyak hal yang mengupgrade diri.
Belajar mengelola usaha, kreatif dan dinamis terhadap peluang, membuka jaringan silaturahim.
Saya memilih terjun untuk membuat usaha Hijab karena cinta dan ingin menanam pundi kebaikan.
Melihat produk yang dijual bermanfaat bagi orang lain, digunakan dalam melakukan kegiatan positif menjadi kebahagiaan tersendiri dalam menjalankan roda menjadi seorang makpreneur.
Bismillah, insya Allah resolusi 2020 adalah melakukan inovasi baru dan senantiasa memperbaiki kualitas agar produk diterima pasar dan menjadi sahabat para muslimah dalam aktivitas sehari-hari.
Masya Allah, tabarakallah, mengikuti bunda cekatan seakan mengiringi serta menguatkan langkah yang telah dimulai.
Saya menulis jurnal kedua, sebagai lanjutan dari proses pembelajaran di bunda cekatan tahap telur satu mengenai ibu, kenali dirimu untuk bahagia.
Semua dimulai dengan bahagia, berproses dalam bahagia, dan insya Allah mencapai puncak kebahagiaan, karena bahagia dalam melakukannya ❤.