Bismillahirrahmannirrrahiim
Assalamu’alaikum wr wb
Apa kabar readers, semoga selalu dalam keadaan sehat wal’afiat yaa, apalagi sekarang sedang musim hujan dan banyak musibah banjir, stay healthy and safe ya mak, aamiin.
Alhamdulillah sekarang kita sudah sampai di tahap ketiga pada Fase Telur di Kuliah Bunda Cekatan Batch 1.
Setelah mencari hal membahagiakan di telur hijau, lanjut keterampilan yang dibutuhkan pada telur merah, sekarang kita melangkah lebih mengerucut lagi, yakni apa ilmu yang ingin kita perdalam untuk mendukung keterampilan tersebut selama perkuliahan Bunda Sayang.
Sedikit bercerita, salah satu resolusi 2020 saya adalah menyempurnakan target 2019 yang belum optimal, salah satunya adalah menjadi seorang syariah finansial planner, minimal bagi keluarga sendiri.
Nah, pada perkuliahan Bunda Cekatan, saya ingin menjalinkan resolusi tersebut dengan hal yang ingin dipelajari, dan memang sudah menjadi target dari tahun sebelumnya.
Berbicara mengenai keuangan syariah selalu membuat saya berbinar, bagaimana sempurnanya ajaran Islam, hingga mencakup bidang ekonomi, lebih spesifik keuangan dan investasi.
Setiap keluarga pasti memiliki tujuan keuangan masing-masing, ada banyak strategi dan cara untuk mencapainya, melalui menabung dan investasi misalnya.
Tidak hanya faktor keuntungan dan resiko, keberkahan rezeki adalah salah satu pertimbangan utama saat menjalankan roda keuangan keluarga, mulai dari proses
Earning ⏩ Mendapatkan penghasilan dengan cara yang halal agar menjadi berkah bagi keluarga
Spending ⏩ Mengeluarkan uang untuk hal yang baik, menghindari diri dari riba, sifat boros, dan mubazir
Saving ⏩ Konsep menyisihkan harta untuk menabung dan investasi pada instrumen keuangan syariah agar keuntungan yang diterima menjadi sumber keberkahan bagi keluarga, sebagai sarana menyukseskan tujuan keuangan keluarga
Sharing ⏩ sejatinya hidup adalah sarana mengumpulkan perbekalan akhirat, sehingga keuangan keluarga tak hanya berfokus pada konsumtif, melainkan berbagi, menyiapkan tabungan akhirat kita kelak.
Karena dalam Islam, setiap insan memiliki takaran rezeki masing-masing, yang membedakan adalah, cara mengelola rezeki tersebut, hal yang akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Oleh karena itu, bismillah saya memilih fokus untuk mempelajari bidang ini di perkuliahan Bunda Cekatan.
Bismillah, semenjak telur merah, saya memilih ketiga hal di atas (pada telur oranye saya menambah public speaking, berkenaan dengan keinginan membumikan literasi keuangan syariah)
Keempat hal tersebut merupakan satu mata rangkaian keterampilan yang tak terpisahkan bagi saya.
Dimulai dari product knowledge, berangkat dari sebuah hadits Ilmu sebelum beramal dan berkata, belajar dan mencari ilmu sangat penting sebelum beramal (baca praktek) dan berkata (atau sharing knowledge).
Keterampilan selanjutnya adalah analisa. Dalam merealisasikan tujuan keuangan keluarga, analisa sangat penting.
Memahami faktor resiko dan keuntungan yang muncul dari setiap produk keuangan dan memilah keranjang terbaik untuk menempatkan dana keluarga perlu keterampilan analisa yang baik, tidak hanya sekedar ikut-ikutan trend yang sedang berlaku, apalagi dengan semakin maraknya investasi bodong dengan skema money game atau ponzi.
Keterampilan ketiga adalah menulis. Setelah belajar lalu praktek, mengikatnya melalui tulisan adalah sebuah cara agar ilmu tersebut tak lekang oleh waktu, sekaligus sarana sharing knowledge bagi yang membutuhkan.
Terakhir adalah public speaking, karena final goals adalah membumikan literasi keuangan syariah, maka keterampilan ini sangat penting (meski tak mendesak) untuk dipelajari.
Belajar teknik penyampaian yang baik, menjelaskan dengan bahasa simpel, runut, dan mudah dicerna, menyederhanakan kerumitan menjadi easy listening adalah tujuan akhir public speaking. Bahkan kalau bisa pendengarnya merasa sedang didongengkan, jadi merasa senang dan termotivasi, bukan membuat pening kepala 😁.
Saat menulis ini ada perasaan, bisa gak ya saya merealisasikan mimpi besar ini, tapi kembali lagi, tak ada yang mustahil jika Allah sudah berkehendak ya mak.
Sekarang yang dilakukan adalah memulai dari hal sederhana, lingkup keluarga, dan terpenting bahagia dalam setiap prosesnya, gak perlu ngoyo dikejar target tertentu 😁.
Selanjutnya Kita beralih pada gambar di atas. Sepertinya jika dijelaskan satu persatu kepanjangan ya mak, jadi saya ambil point besarnya saja.
A. Apa Alasan Terkuat
Seperti sebuah resolusi pribadi yang telah dituliskan sebelumnya, alasan terkuat berpusat pada tiga hal; tujuan keuangan keluarga, diri pribadi dalam mengaktualisasikan peran sebagai wanita, dan kebermanfaatan secara umum untuk final goals.
B. Ilmu yang diperlukan
Mungkin ilmu yang diperlukan sekilas seperti kuliah lagi ya mak hehe, tenang, saya hanya mengambil point penting yang relevan dengan yang sedang dikerjakan saat ini.
C. Sumber Ilmu
Di era digital, banyak akses kemudahan informasi yang didapatkan, nah untuk mendukung kelancaran proses belajar, saya mengkombinasikan semua aspek online dan offline, plus membaca buku yang relevan.
PR yang saya rasakan memang badai informasi, tapi sekarang belajar memilih prioritas mana yang harus dipelajari, sudah sampai tahap dimana saya belajar, dan validitas sumber ilmu.
D. Cara Belajar
Cara belajar saya adalah menentukan target belajar ⏩ mencari sumber referensi terkait ⏩ meramu racikan ⏩ praktek ⏩ evaluasi ⏩ jurnal
Ilustrasi
Salah satu tujuan finansial keluarga adalah dana darurat ⏩ selanjutnya mencari cara dan instrumen keuangan yang sesuai untuk target tersebut melalui sharing community, artikel perencanaan keuangan, serta website. ⏩ meramu racikan sesuai kondisi pribadi ⏩ praktek pemenuhan dana darurat ⏩ evaluasi keberhasilan proses ⏩ buat jurnal belajar
Untuk jurnal belajar keuangan, biasanya saya tulis secara umum dari banyak referensi diramu dengan pengalaman pribadi. Bisa dibaca di postingan blog ini ya mak.