Cerita Gita

Menulis untuk bahagia

Menu
  • Beranda
  • Parenting
  • Mom’ Management
  • Traveling
  • Marriage
  • Kegiatan Keluarga
  • Kajian Islami
  • self development
Menu

Fokus, Prioritas, dan Pilihan

Posted on 22 Juni 202023 Juni 2020 by Gita

Assalamu’alaikum wr wb

Apa kabar readers? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat yaa, aamiin.

Kemarin saya ngobrol dengan salah seorang teman. Di tengah pembicaraan, ada sebuah topik menarik yang sekilas dibahas mengenai decluttering mind atau DM.

Karena penasaran, saya telusuri portal informasi untuk menambah pengetahuan mengenai DM.

Hampir semuanya dalam Bahasa Inggris, hanya satu yang dalam bahasa lokal.

Intinya, decluttering mind adalah proses memilih dan memilah penyerapan informasi, meminimalkan pemikiran yang tidak perlu, menyeimbangkan pikiran untuk menjaga kesehatan jiwa dan emosi.

Seringkali kita sebagai manusia, terutama perempuan, terlalu banyak hal yang dipikirkan dan dikerjakan dalam satu waktu, sehingga rasanya capek sendiri. Iya gak sih?

Saya pernah mengalami, mengerjakan beberapa hal dalam waktu sekaligus.

Aktivitas tersebut membutuhkan effort dan pemikiran ekstra, sehingga mau gak mau harus all in dikerjakan.

Saat itu saya sedang ada proyek menulis buku sekaligus membangun usaha pashmina instan Gieta Hijab.

Keduanya adalah hal yang saya suka, menulis dan entrepreneur. Menyusul kemudian, kolaborasi dengan pak suami untuk membangun usaha berbasis teknologi.

Ketiga hal tersebut membutuhkan pemikiran, usaha, waktu, tenaga, dan tambahan untuk Gieta Hijab adalah biaya, karena mulai dari 0.

Saya memutuskan untuk menjadi produsen pashmina instan karena awalnya suka pakai, daripada beli terus, mending sekalian produksi dan jualan 😀.

Semua proses, kecuali menjahit, dilakukan sendiri, memilih kain berkualitas, hunting bahan dari satu toko ke lainnya, menyerahkan kain ke penjahit dan bordir, quality control setelah jadi pashmina, packaging, promo, penjualan, dan kirim barang.

Di saat yang hampir bersamaan, juga sedang proses menulis buku solo 160 halaman dengan deadline kurang dari dua bulan.

Berhasil?

Alhamdulillah iya

Buku bisa selesai sebelum deadline, produksi pashmina juga terus berjalan.

Tapi

Ada beberapa hal yang jauh dari ekspektasi, yakni penjualan pashmina instan.

Karena keterbatasan waktu dan lintas fokus, promo hanya bisa seadanya saja. Di saat produk fashion lainnya tampil dengan iklan memukau, saya mah apa atuh, iklannya juga di status wa aja.

Alhamdulillah, meski dengan keterbatasan, Gieta Hijab sudah memiliki beberapa pelanggan setia yang selalu repeat buying. Meski untuk ekspansi pelanggan baru cukup sulit karena promo seadanya.

Waktu berjalan, saya memiliki sebuah aktivitas lain yang harus dikerjakan, dengan effort yang lebih besar lagi.

Setelah di evaluasi, akhirnya saya mengalah

Terpaksa men-declutter beberapa aktivitas agar bisa fokus pada yang terakhir.

Pada awalnya terasa berat, karena merasa diri masih mampu melakukan ketiganya sekaligus, karena saya hepi.

Tapi kemudian sadar, setelah banyak melakukan evaluasi pribadi

Bisa dilakukan, tapi hasilnya gak maksimal, setengah-setengah aja. Tidak bisa maju pesat seperti yang direncanakan sebelumnya.

Akhirnya dengan beberapa pertimbangan, Gieta Hijab terpaksa di tunda dulu sementara waktu.

Ketika keputusan diambil, saya konsisten untuk melakukannya.

Melakukan declutter mind terhadap hal yang berkaitan dengan bisnis dan pengembangannya.

Kalau dulu saat merintis Gieta Hijab, saya rajin belajar mengenai membangun usaha, teknik promosi, copywriting, hingga mengikuti kelas entrepreneur. Saat ini saya cukupkan semuanya. Tidak lagi menengok ke belakang.

Saya banyak belajar di program bunda cekatan bersama bu Septi.

Salah satu kalimat beliau yang menginspirasi saya adalah

Meski banyak hal menarik di luar sana yang ingin dipelajari dan membuat kita tertarik, fokuslah, dan mampu katakan tidak pada diri sendiri.

Hal ini menarik, tapi maaf bukan fokus saya saat ini.

Kalimat beliau menyemangati saya untuk fokus terhadap pilihan yang diambil.

Seperti yang tercantum dalam QS: Al Insyirah: 7

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

Masya Allah, sudah digambarkan jelas ya, fokus dulu dalam sebuah urusan, selesaikan sesuai target yang direncanakan, baru setelahnya kerjakan lainnya.

Bagi pembaca yang sedang merasakan hal yang sama, bingung di antara banyaknya hal yang harus dikerjakan, berikut tips dari saya yang bisa kamu lakukan.

A. Beri skala prioritas terhadap kegiatan-kegiatan yang kamu lakukan (ini saya sarikan dari perkuliahan Bunda Cekatan Ibu Profesional)

Dari gambar di atas, prioritas pertama adalah aktivitas penting dan mendesak. Lainnya bisa ditunda dulu sementara.

B. Setelah Memilih, Fokus terhadap pilihan

Setelah memilih prioritas yang dikerjakan berdasarkan prinsip A lalu fokus, gunakan kacamata kuda jika perlu.

Tanamkan dalam diri

Saya gak tertarik hal lainnya, mau selesaikan prioritas ini dulu hingga mencapai hasil yang direncanakan sebelumnya.

C. Setelah mulai fokus, upgrade diri untuk berkembang dalam aktivitas pilihanmu.

Setelah fokus terbangun dan tidak mudah tergoyahkan oleh hal lain, upgrade terus menerus pengetahuanmu, belajar dari berbagai macam sumber agar lebih kaya ilmu dan jam terbang.

Contoh:

Kita memilih untuk menjadi penulis buku, jangan takut untuk mencoba berbagai macam genre yang ada, untuk tahu di mana kita bisa berkembang pesat.

Mau jadi blogger handal, bergabung ke dalam komunitas blog, rajin baca untuk dapat inspirasi nge-blog, bisa coba ikut lomba atau challenge untuk upgrade skill dan melatih keberanian. Ambil pengalaman sebanyak-banyaknya.

D. Declutter Mind, Pilah dan Pilih Informasi

Seperti kalimat bu Septi, banyak hal menarik di luar sana, tapi maaf bukan fokus saya.

Maka, pilah dan pilih informasi yang ingim kita serap.

Kapasitas pikiran manusia memang tidak terbatas (toloh dikoreksi kalau saya salah ya), tapi penerimaan kita terhadap pemikiran tersebut yang perlu dicermati.

Pernah gak merasa stress bahkan depresi karena terlalu banyak menyerap informasi, padahal gak semuanya perlu bagi kita?

Kesehatan dan keseimbangan jiwa dan pikiran itu perlu banget dilakukan, apalagi jika kita punya impian yang ingin diraih.

Pilah dan pilih informasi yang related, hempaskan yang tidak perlu. Kurangi penghambat dalam langkah kita, agar lebih ringan bergerak dan meng-upgrade diri dalam perjalanan.

Tenangkan jiwa, raga, dan pikiran agar fokus pada tujuan prioritas yang telah dicanangkan sebelumnya.

Bismillah, akan selalu ada jalan bagi sebuah niat baik. Semangat readers 👍.

Post Views: 266

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Viewed Posts

  • Resensi Handbook Kesehatan Anak (Batuk, Pilek, dan Penyakit Pernapasan) (912)
  • Mau Dibawa Kemana Keluarga Kita? (760)
  • Keluarga Cerdas Finansial (753)
  • Happy Mom, Happy Family (707)
  • Sukuk Tabungan (ST) 006 (658)

Kategori

  • Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional (20)
  • Daftar haji (2)
  • Finance (32)
  • Kajian Islami (6)
  • Kegiatan Keluarga (10)
  • Kuliner (4)
  • Marriage (9)
  • Mom' Management (43)
  • Parenting (13)
  • Resensi Buku (3)
  • self development (30)
  • Traveling (10)

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Instagram

© 2021 Cerita Gita | Theme by Superb WordPress Themes