Assalamu’alaikum wr wb
Apa kabar readers? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat yaa, aamiin.
Tiga hari lalu saya menonton IG live Ligwina Hananto x tempodotco.
Bagi pembaca yang belum tahu, Teh Wina (panggilannya) adalah salah seorang perencana keuangan di Indonesia.
Udah telat sih sebenernya, karena mulai jam 19.00, saya baru join 19.45an. Jadi udah hampir mau selesai.
Sebelum ditutup, moderator dari tempo menanyakan ke teh Wina.
Teh, ada pertanyaan nih, gimana kalau orang dengan gaji UMR mau investasi saham, gimana caranya?
Jawaban teh Wina menurut saya menarik
Gunakan setengah harga sepatumu, kenapa, karena dengan sejumlah itu, gak ganggu pengeluaran kamu. Asal rutin dalam jangka waktu panjang, anggaplah untuk pensiun.
Misal kamu punya sepatu, harganya 200 ribu, tiap bulan bisa menyisihkan rutin untuk investasi setengahnya, sebesar 100 rupiah.
Kamu tetep bisa investasi sekaligus mengumpulkan dana darurat. Bedanya dana investasi lebih sedikit, biar kalau ada penurunan harga saham kamu gak kepikiran, sedangkan dana darurat jumlahnya harus lebih besar.
Misal gaji kamu tiga juta sebulan, sisihkan 300 ribu, 200 ribu untuk dana darurat, 100 ribu untuk investasi.
Jadi, kalau saham sedang turun nilainya, kamu gak pusing, karena uang itu gak mengganggu keuangan kamu secara keseluruhan plus juga lebih merasa aman karena punya dana darurat.
Ada beberapa poin menarik yang saya tangkap dari jawaban Teh Wina di atas.
A. Investasi hanya dengan uang dingin
Analogi investasikan seharga 1/2 sepatu adalah ungkapan secara halus, hanya gunakan idle fund saat berinvestasi.
Kenapa?
Karena investasi adalah aktivitas yang cukup berisiko. Untuk bahasan mengenai tabungan vs investasi bisa dibaca di sini.
Apalagi jika memilih saham, yang notabene adalah investasi high risk. Diusahakan sekali menggunakan uang dingin dan tidak mengganggu cash flow bulanan.
B. Memulai investasi tak harus menunggu pendapatan besar
Dari jawaban di atas, gaji UMR juga bisa untuk mulai investasi, asal menggunakan uang dingin dan tidak mengganggu cash flow bulanan.
Kunci kesuksesan mengelola keuangan keluarga adalah mampu mengelola cash flow
Pendapatan = ziswaf + saving + debt + spending
Pendapatan yang diterima, berapapun jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan ada kelebihan untuk di sisihkan dalam memenuhi dana darurat dan investasi.
Menurut perencana keuangan Prita Ghozie, biaya hidup itu murah, yang mahal adalah gaya hidup.
Jika dengan gaji UMR cukup memenuhi kebutuhan dan mampu menyisihkan uang untuk investasi, menurut saya itu keren banget. Bisa menerapkan prinsip pengelolaan needs vs wants dalam finansial-nya.
C. Selalu sedia payung sebelum hujan
Meskipun pertanyaan yang diajukan adalah cara berinvestasi, tetapi jawaban teh Wina juga menekankan fungsi proteksi.
Kamu tetep bisa investasi sekaligus mengumpulkan dana darurat. Bedanya dana investasi lebih sedikit, biar kalau ada penurunan harga saham kamu gak kepikiran, sedangkan dana darurat jumlahnya harus lebih besar.
Dari ilustrasi gaji yang di sisihkan sebanyak 300 ribu atau sekitar 10% pendapatan. Pos terbesar adalah untuk memenuhi dana darurat.
Kenapa?
Karena dana darurat adalah sekoci penyelamat jika naudzubillah min dzalik, terjadi hal-hal yang tidak di inginkan saat masa pandemi, seperti PHK atau di rumahkan.
Dana darurat memberikan rasa aman tersendiri bagi psikologis saat memutuskan investasi karena,
Aku masih punya dana cadangan.
Bagi pembaca yang ingin belajar mengenai dana darurat bisa baca tulisan saya di sini.
D. Kenali resiko dari setiap pilihan investasi
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pelajari segala risk dan reward yang muncul.
Kenali profil resiko, siap atau tidak jika nilai investasi kita naik turun, melihat portofolio saham merah membara.
Jika sudah belajar dan siap menerima resiko, kembali ke prinsip pertama, selalu gunakan uang dingin
E. Rutin dan disiplin
Kunci kesuksesan investasi adalah rutin dan disiplin.
Sisihkan uang di awal saat menerima pendapatan, jika sudah komitmen investasi sebesar 100 ribu per bulan, lakukan rutin.
Setiap tanggal gajian, transfer ke RDN (Rekening Dana Nasabah) untuk dibelikan saham yang sudah dianalisa fundamental emitennya.
F. Time frame jangka panjang
Investasi berisiko tinggi seperti saham biasanya untuk jangka panjang.
Kenapa?
Karena fluktuasi harga yang saat tinggi, apalagi di masa pandemi, baru beli aja bisa langsung minus.
Nah, gunakan instrumen ini untuk mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang seperti pensiun. Karena secara historis, biasanya harga saham akan meningkat jika time frame yang di gunakan lebih lama.
Jadi, mau coba tips investasi 1/2 harga sepatu dari Teh Wina?
Selalu ingat, pastikan itu uang dingin dan tidak mengganggu cash flow bulanan yaa.