Cerita Gita

Menulis untuk bahagia

Menu
  • Beranda
  • Parenting
  • Mom’ Management
  • Traveling
  • Marriage
  • Kegiatan Keluarga
  • Kajian Islami
  • self development
Menu

Merdeka dari Hutang

Posted on 12 Agustus 202022 Agustus 2020 by Gita

Assalamu’alaikum wr wb

Apa kabar readers?

Semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat yaa, aamiin.

Ternyata udah lama juga ya gak update blog ini, keasyikan bikin konten mengenai tips financial di status wa dan instagram keluarga cerdas finansial hehe.

Jadi ceritanya, pagi ini saya membaca chat WAG rumbel menulis IP Tangsel yang di ikuti, mengenai tema blog bulan ini, yakni kemerdekaan.

Nah, karena merdeka yang di maksud bisa banyak makna, kali ini saya akan bercerita pengalaman merdeka dari hutang yang belum pernah saya ceritakan dan tulis dimanapun.

Saat ingin menulis kisah pribadi ini agak maju mundur, tapi bismillah saya menuliskan cerita ini di blog pribadi sebagai sebuah catatan.

Harapannya, semoga pengalaman ini bermanfaat bagi yang membaca.

Saya adalah orang yang tidak suka berhutang, bahkan melalui sebuah media bernama kartu kredit. Bukan apa-apa, khawatir jadi konsumtif. Lebih suka membeli sesuatu sesuai kemampuan atau istilahnya ada uang ada barang.

Setelah menikah, fokus pertama pak suami dan saya adalah memiliki rumah. Sementara mencari, kami tinggal di kontrakkan.

Alhamdulillah, setelah mencari kesana kemari, dapatlah tanah yang lokasinya strategis, dekat dengan pintu tol dan stasiun kereta.

Masalah kemudian muncul, dana yang kami miliki jauh dari cukup. Dengan banyak pertimbangan, terpaksa mengambil pembiayaan rumah di bank syariah tempat saya bekerja.

Pertimbangan utama mengambil pembiayaan adalah harga rumah yang selalu meningkat setiap tahun, sehingga kemampuan kami mengumpulkan uang tidak mampu mengimbagi laju kenaikan harganya. Meskipun begitu, saat mengambil hutang, niat yang ditanamkan dalam hati adalah melunasi secepatnya kami bisa.

Selain itu, pertimbangan lainnya adalah, kami mengambil pembiayaan di bank syariah tempat saya bekerja yang insya Allah bebas riba, plus telah memahami produk yang di ambil.

Dengan membaca bismillah, kami mengajukan pembiayaan membangun rumah ke bank syariah dan disetujui dengan jangka waktu 15 tahun atau 180 bulan, dimulai dari bulan November 2012.

Tapi ternyata, masalah belum selesai, Karena limit pembiayaan terbatas, sesuai dengan persentase cicilan maksimal 1/3 penghasilan, dana membangun rumah masih kurang. Alhamdulillah mendapat support dari orangtua untuk sisanya.

Alhamdulillah, kami bisa membangun rumah impian, dan menempatinya pada bulan April 2013.

Konsekuensi dari pembiayaan yang diambil adalah, kami harus mencicil setiap bulannya. Gaji saya untuk mencicil ke bank, sedangkan penghasilan pak suami guna mencicil bantuan dari orangtua

Mungkin ada pembaca yang heran, kok bantuan dari orangtua di kembalikan juga?

Bismillah, karena setelah menikah, kebutuhan finansial adalah tanggung jawab kami berdua sebagai pasangan, bukan orang tua, maka bantuan tersebut tetap harus dikembalikan, meski dengan cara mencicil karena jumlahnya yang besar.

Setelah cicilan rumah berjalan, kami mulai fokus mengumpulkan dana untuk melunasi secepatnya.

Setiap gajian, setelah dipotong cicilan bank dan mengembalikan ke orangtua, kami berkomitmen, sisa gaji saya untuk di tabung, sedangkan sisa penghasilan pak suami untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sering mengalami, sisa saldo di rekening dan uang tunai yang dipegang hanya cukup untuk satu hari. Alhamdulillah besoknya gajian, jadi aman😁

Selain menyisihkan dana secara rutin, setiap mendapat bonus dan tunjangan, sebagian besar di simpan, pokoknya fokus melunasi hutang dahulu, itu yang menjadi komitmen pak suami dan saya.

Alhamdulillah, di bulan ke 49 pembiayaan berjalan, kami mendapat rezeki lebih. Setelah di total dengan simpanan, jumlahnya cukup untuk melunasi sisa outstanding pembiayaan rumah. Untuk bantuan dari orangtua sendiri, sudah lunas sekitar setahun sebelumnya.

Alhamdulillah, pada akhir tahun 2016, kami resmi merdeka dari hutang, rasanya lega selega-leganya.

Setelah tidak ada lagi cicilan, kami mulai fokus membangun finansial keluarga kembali, dimulai dari emergency fund dan dana pendidikan karena anak lanang 2 tahun kemudian akan masuk TK.

Semoga cerita di atas bisa menjadi inspirasi bagi pembaca yang ingin merdeka dari hutang ya.

Bismillah, saya ingin berbagi tips kepada teman-teman pembaca yang saat ini masih memiliki cicilan dan sedang berupaya melunasi.

A. Miliki niat yang kuat

Melunasi hutang secepatnya bisa menjadi sebuah alasan kuat kita menyisihkan dana secara rutin.

Insya Allah, setiap niat baik akan ada jalannya sendiri. Motivasi tersebut menjaga kita dari spending yang tidak perlu, karena fokus mengumpulkan uang untuk melunasi hutang.

B. Buat Strategi Pengumpulan Dana

Setelah niat yang kuat, langkah selanjutnya menuliskan target dana yang harus di kumpulkan dan strateginya.

Kita buat ilustrasinya ya

Dari ilustrasi di atas strategi hitungan kasar pelunasan hutang adalah dari tabungan rutin per bulan, bonus, dan tunjangan.

Teman-teman bisa membuat di excel kira-kira berapa dana yang dibutuhkan untuk pelunasan dipercepat. Oh ya, pokok pinjaman akan menurun ya dari cicilan yang sudah dibayarkan. Ilustrasi hanya mencantumkan pinjaman saja belum penurunannya.

Gunakan berbagai strategi yang memudahkan untuk mengumpulkan uang secepatnya agar segera terbebas dari hutang.

C. Kurangi Gaya Hidup

Beli barang branded memang bikin hepi, ngopi dan nongkrong di cafe menyenangkan, makan di resto mengasyikkan, traveling bikin awet muda.

Semua kebiasaan di atas memang menyenangkan, tapi untuk sementara, dikurangi dahulu ya, secukupnya saja. Uangnya dapat di tabung agar hutang bisa segera di lunasi.

Insya Allah setelah bebas dari hutang, semua aktivitas menyenangkan tersebut bisa dilakukan, bahkan lebih tentrem di hati karena telah merdeka.

D. Mencari Penghasilan Tambahan

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menambah income selain pendapatan rutin yang diterima tiap bulan.

Upgrade skill, temukan versi terbaik dalam diri dan jadikan ia sebagai modal untuk mendapat penghasilan tambahan.

Pinter masak bisa buka katering

Suka baking, yuk terima order pesanan kue

Pintar menjahit, bisa buka butik atau menerima jahitan

E. Berdoa

Saya percaya, setiap niat baik ada jalannya tersendiri. Setelah segala ikhtiar telah ditempuh maksimal, saatnya menyandarkan kepada Sang Maha Pemberi Rezeki agar dimudahkan untuk melunasi hutang.

Dulu, salah satu do’a yang senantiasa saya panjatkan adalah, bisa melunasi pembiayaan secepatnya. Alhamdulillah Allah mampukan.

Saat ini, hidup terasa lebih tenang karena telah merdeka dari hutang. Kami sekeluarga bisa fokus meraih tujuan keuangan berikutnya, financial freedom dunia dan akhirat, Insya Allah.

Semangat ya para pembaca, semoga Allah mudahkan untuk segera merdeka dari hutang, aamiin.

Post Views: 232

4 thoughts on “Merdeka dari Hutang”

  1. Chriesty berkata:
    31 Agustus 2020 pukul 08:38

    Masyaallah, mbak Gita..terima kasih banyak tips-tipsnya. Ini nampak banyak diperlukan orang nih bacaannya🤭

    Balas
    1. Gita Gita berkata:
      31 Agustus 2020 pukul 16:51

      Alhamdulillah jika bermanfaat, terimakasih sudah mampir 😊

      Balas
  2. Annisaa berkata:
    1 September 2020 pukul 01:37

    MasyaAlloh.. butuh niah dan ikhtiar yg kuat ya mba.. terima kasih sudah menginspirasi 😊

    Balas
    1. Gita Gita berkata:
      1 September 2020 pukul 04:50

      Sama-sama mb, terimakasih sudah mampir 😊

      Balas

Tinggalkan Balasan ke Annisaa Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Viewed Posts

  • Resensi Handbook Kesehatan Anak (Batuk, Pilek, dan Penyakit Pernapasan) (897)
  • Keluarga Cerdas Finansial (750)
  • Mau Dibawa Kemana Keluarga Kita? (748)
  • Happy Mom, Happy Family (703)
  • Sukuk Tabungan (ST) 006 (654)

Kategori

  • Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional (20)
  • Daftar haji (2)
  • Finance (32)
  • Kajian Islami (6)
  • Kegiatan Keluarga (10)
  • Kuliner (4)
  • Marriage (9)
  • Mom' Management (43)
  • Parenting (13)
  • Resensi Buku (3)
  • self development (30)
  • Traveling (10)

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Instagram

© 2021 Cerita Gita | Theme by Superb WordPress Themes