Cerita Gita

Menulis untuk bahagia

Menu
  • Beranda
  • Parenting
  • Mom’ Management
  • Traveling
  • Marriage
  • Kegiatan Keluarga
  • Kajian Islami
  • self development
Menu

Merdeka Finansial

Posted on 15 Agustus 202015 Agustus 2020 by Gita

Assalamu’alaikum wr wb

Apa kabar readers, semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat yaa, aamiin.

Setelah menulis mengenai merdeka dari hutang yang dapat di baca di sini, entah kenapa di beberapa instagram live financial planner yang di ikuti serta banyaknya postingan yang terlihat di beranda mengenai financial freedom. Akhirnya muncul inspirasi membuat tulisan mengenai merdeka finansial (versi saya).

Pertama kita mulai dari pengertian financial freedom yang saya kutip dari beberapa IG live CFP (Certified Financial Planner)

Menurut Ligwina Hananto, FF adalah there’s no worry about money. Versi IG Live finansialku adalah financial flexibility, ada lagi yang berpendapat bahwa kebebasan finansial adalah saat passive income yang dimiliki mampu membiayai seluruh biaya serta gaya hidup.

Kemarin saya menulis status wa bertema apa arti merdeka finansial bagimu?

Respon yang masuk beragam, ada yang ingin bebas hutang dan riba, serta punya rumah sendiri.

Jika merujuk kepada kbbi daring, pengertian merdeka adalah tak terikat, bebas, dan tidak tergantung kepada siapapun. Sedangkan finansial adalah hal (yang berkaitan) dengan keuangan.

Merdeka finansial bagi tiap orang bisa berbeda, karena manusia memiliki preferensi tersendiri mengenai uang, terlihat dari respon yang beragam.

Ada yang mengartikan bebas riba dan hutang, memiliki passive income, bisa bekerja sesuai passion tapi menghasilkan, let money work for us (orangnya rebahan aja cukup) atau bahkan hal sederhana, pas butuh, pas ada dananya.

Tak dapat dipungkiri, finansial memang penting dalam kehidupan, karena saat kita mengkonsumsi barang dan jasa memerlukan uang.

Tapi sejatinya, finansial (hanya) support system alias pendukung dalam kehidupan, karena lakon utama adalah manusia itu sendiri.

Seorang insan dilahirkan ke dunia dengan multiperan yang tersemat secara otomatis. Sebagai anak, suami atau istri, ayah atau ibu, anggota masyarakat, dan sebagai hamba Allah.

Peran tersebut harus ditunaikan selaras dan seimbang agar tidak terjadi ketimpangan dalam hidup.

Lalu, adakah hubungannya dengan judul di atas?

Pasti dong

Karena kita bicara finansial sebagai pendukung dalam menunaikan multiperan yang dijalani.

Sebagai hamba Allah dan makhluk sosial, menunaikan zakat, infak, dan sedekah dari harta yang dititipkan Allah kepada kita, pergi haji dan umroh, atau berkurban.

Sebagai seorang anak, sudahkah kita membahagiakan orangtua, dengan berkunjung secara rutin, atau jika jaraknya jauh, minimal saat hari raya tiba dengan membawakan buah tangan. Bahkan jika diberi keleluasaan rezeki, berbagi dengan mereka secara rutin

Dalam peran sebagai pencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan agar keluarga hidup tenang dan nyaman.

Menjalani peran sebagai orangtua, memberikan anak fasilitas pendidikan terbaik semampu kita sebagai bekal masa depan.

Dalam menjalankan semua peran di atas, finansial mengambil porsi sebagai pendukung agar semua berjalan.

Tapi

Jangan lupakan selaras dan seimbang dalam menjalankan peran yang ada, karena tak semua hal mampu di ukur dengan kelimpahan harta.

Kewajiban kita sebagai seorang hamba Allah adalah mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya. Sudahkah shalat lima waktu kita tunaikan sebaik-baiknya bahkan di sela kita sibuk mencari nafkah. Apakah rizki yang diperoleh dari sumber halal, bebas riba, dan tidak mendzolimi pihak lain.

Lalu, apakah pasangan hidup dan anak merindukan kedatangan kita setiap pulang kerja karena harmonisasi yang terjalin selaras.

Atau justru malah berlindung di balik kata-kata, saya kan kerja banting tulang untuk mencari nafkah, membiayai hidup keluarga agar bisa hidup mewah. Sehingga hanya asyik dengan pekerjaan dan lupa akan peran lainnya.

Merdeka finansial adalah sebuah pola pikir selaras dan seimbang dalam kehidupan, saat ditempatkan sebagai pendukung, bukan lakon utama yang menggerus semua fungsi dalam peran lainnya.

Tidak ada yang salah dengan impian financial freedom, selama mampu menempatkan dalam konteksnya sebagai pendukung kehidupan.

Karena sejatinya, tolak ukur merdeka finansial bagi setiap orang berbeda, dan cara meraihnya pun tak akan sama.

Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75

Mari refleksi kembali, makna finansial dalam sendi kehidupan kita

Post Views: 207

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Viewed Posts

  • Keluarga Cerdas Finansial (704)
  • Mau Dibawa Kemana Keluarga Kita? (695)
  • Happy Mom, Happy Family (646)
  • Resensi Handbook Kesehatan Anak (Batuk, Pilek, dan Penyakit Pernapasan) (633)
  • Sukuk Tabungan (ST) 006 (618)

Kategori

  • Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional (20)
  • Daftar haji (2)
  • Finance (32)
  • Kajian Islami (6)
  • Kegiatan Keluarga (10)
  • Kuliner (4)
  • Marriage (9)
  • Mom' Management (43)
  • Parenting (13)
  • Resensi Buku (2)
  • self development (30)
  • Traveling (10)

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Instagram

© 2021 Cerita Gita | Theme by Superb WordPress Themes