Assalamu’alaikum wr wb
Apa kabar readers, semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat yaa, aamiin.
Salah cara saya menikmati me time adalah, dengan membaca e-book menarik di aplikasi Ipusnas milik Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Nah, saat mencari buku mengenai perencanaan keuangan syariah, bertemulah dengan buku yang membuat saya jatuh cinta saat membacanya, yakni Sakinah Finance.
Buku ini ditulis oleh pasangan suami istri penggiat ekonomi dan keuangan syariah, Bapak Luqyan Tamanni dan Ibu Murniati Mukhlisin, diterbitkan oleh Penerbit Tinta Medina pada Bulan November 2018.
Yuk kita kupas buku setebal 222 halaman ini.
Sakinah Finance terbagi menjadi 9 bahasan utama, yang terdiri dari :
- Sakinah Finansial
- Pengelolaan dan Perencanaan
- Pendapatan Keluarga (Managing Income)
- Kebutuhan Keluarga (Managing Needs)
- Mengelola Impian Keluarga (Managing Dreams)
- Surplus dan Defisit (Managing Surplus/ Deficit)
- Ketidakpastian (Managing Contingencies)
- Tahapan dan Tools Perencanaan Keuangan
- Tips dan Konsultasi Keuangan Keluarga
Seperti biasa, saat mulai membaca sebuah buku, saya mulai dari pendahuluan, agar memahami maksud dan tujuan penulis. Di sini di ungkapkan bahwa, ini bukanlah buku yang akan mengajarkan how to be rich atau menjanjikan kebebasan finansial, atau advis keuangan ala financial planner, melainkan catatan keuangan keluarga penulis selama 18 tahun menikah, sehingga gaya penulisan Sakinah Finance adalah kombinasi antara pandangan akademis dan tips praktis dalam mengelola serta mengawal keuangan keluarga (Sakinah Finance, hal 2).
Bahasan awal dimulai dengan penjelasan Sakinah Finansial itu sendiri. Saat mulai membaca paragraf awal saya sudah di ajak merenung
Sakinah dimulai dari keyakinan bahwa uang yang di miliki diperoleh dari sumber yang halal, sehingga layak kita bawa ke mana-mana dan di belanjakan. Uang yang dihasilkan secara halal dan dibelanjakan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup akan memberikan peace of mind yang luar biasa.
Dompet (baik fisik maupun digital) adalah representasi dari kondisi keuangan diri sendiri dan keluarga, karena secara umum isi dompet akan menggambarkan profil keuangan kita, terlihat dari jumlah kartu ATM, struk belanja, kartu kredit, maupun lembaran rupiah yang ada. Misalnya, kartu kredit yang banyak bisa menggambarkan toleransi pemiliknya terhadap hutang, sementara jumlah uang tunai yang banyak bisa mewakili tempat pilihan belanja keseharian kita. (Sakinah Finance, hal 6)
Pendapatan dari sumber halal merupakan langkah awal menuju ketentraman lahir dan batin untuk kemudian disempurnakan oleh profil pengeluaran kita.
Apakah kartu ATM dan kartu kredit kita sudah berasal dari lembaga yang sesuai syariah?
Apakah struk belanja yang berada dalam dompet sudah berisi produk halalan thayyiban (QS : 2 : 168)?
Pertanyaan di atas terus menerus ditanyakan kepada diri sendiri, sebelum maupun sesudah mengeluarkan uang, karena apa yang kita belanjakan merupakan input utama bagi asupan darah dan daging bagi tubuh kita dan keluarga.
Sahabat rasul, Ali Bin Abi Thalib mengatakan bahwa kebebasan finansial suatu keadaan dimana seseorang telah berhasil menempatkan harta di tangannya, namun tidak di hatinya. Dengan kata lain, financial freedom diperoleh ketika sudah muncul sifat qanaáh dalam hati seseorang, tidak merasa kekurangan dengan harta yang sedikit, dan tidak pula lupa diri ketika harta sudah banyak.
Setelah di ajak merenung mengenai sakinah dalam hal finansial, penulis mengupas mengenai jalan menuju sakinah finansial secara mendetail pada bahasan dua hingga tujuh.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola keuangan keluarga dalam menjaga supaya selalu berkah dan terwujud sakinah finansial, yakni :
- Mengelola pendapatan (managing income)
- Niat yang benar karena Allah
- Fokus pada yang halal dan baik
- Memulai pekerjaan di waktu pagi
- Menyambung silaturahim
- Mengelola pengeluaran (managing needs)
- Prioritas
- Halal dan thayyib
- Kontribusi zakat, infak, sedekah, wakaf, dan persiapan waris
- Qana’ah
- Mengelola impian dan keinginan (managing dreams)
- Budgeting
- Muhasabah dan taubat
- Mengelola surplus dan defisit
- bersyukur
- bersabar
- Managing Contingency
- investasi
- budgeting
- asuransi dan dana pensiun
- dana pendidikan
Pada bahasan ke 8 mengenai Tahapan dan Tools Perencanaan Keuangan, penulis membaginya menjadi tujuh tahap, yaitu :
- Tujuan keuangan
- Rencana keuangan
- Budget
- Laporan keuangan keluarga
- Audit
- Perhitungan zakat fitrah dan zakat maal
- Penentuan hak waris
Bahasan terakhir mengupas mengenai tips dan konsultasi keuangan keluarga. Teman-teman yang tertarik dengan keuangan syariah, bisa folllow instagram sakinah finance ya, sering juga ada instagram live mengupas mengenai keuangan.
Buku ini merupakan salah satu inspirasi saya dalam menjalankan proyek keluarga cerdas finansial, membangun financial harmony dalam mengelola keuangan keluarga, tidak hanya fokus pada tujuan keuangan duniawi, melainkan seimbang dengan mempersiapkan bekal menuju akhirat.
Rezeki setiap insan sudah di tetapkan oleh Allah, tugas kita hanya memperolehnya dengan cara yang halal dan baik untuk kemudian dikelola demi memenuhi kebutuhan hidup.
Pada pembahasan terakhir mengenai Mengapa Sakinah Finance? Penulis mengungkapkan bahwa kecerdasan finansial merupakan pertahanan diri paling ampuh dalam menghadapi setiap permasalahan keuangan baik pribadi, keluarga, maupun dalam skala yang lebih luas.
Tangguh saat menghadapi badai krisis ekonomi, gempuran konsumerisme, tahan terhadap godaan hutang konsumtif dan riba. Disisi lain, dermawan untuk mengeluarkan infak dan sedekah, menunaikan zakat, serta lebih baik dalam mengelola keuangan dengan prinsip prioritas demi terwujudnya keluarga Indonesia yang bermartabat dan mandiri secara finansial. (Sakinah Finance, hal 158 – 159)
Masya Allah 💕
Apakah struk belanja yang berada dalam dompet sudah berisi produk halalan thayyiban?
Jleb banget baca kalimat ini, Masyaallah. Makasih banyak review bukunya mbak Gita💙
Sama2 mb Chriesty, terimakasih sudah mampir 😊