Assalamu’alaikum wr wb
Apa kabar readers, semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat yaa, aamiin.
Tak terasa ya sekarang sudah masuk tanggal 25 Desember, which is sepekan lagi kita akan menyambut tahun 2021. Nah di bulan Desember ini saya banyak menyimak instagram TV terkait persiapan finansial menyambut tahun baru dari banyak narasumber.
Terinspirasi dari IG TV tersebut, saya tergerak ingin menulis artikel mengenai Persiapan Finansial Menyambut Tahun 2021 dengan harapan semoga tahun depan bisa lebih baik dari sekarang, terutama dari segi finansial.
Pandemi Covid 19 yang masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020 memang membuat banyak perubahan dalam hidup. Saya menganalogikan tahapan itu ke dalam 3 proses :
- Changing
- Adapting
- Adjusting
Secara garis besar 3 proses tersebut telah kita lakukan selama 8 bulan pandemi.
Dimulai dari perubahan pola hidup. Kita sebelumnya lebih banyak beraktivitas di luar rumah yang kemudian berubah menjadi di rumah saja. Seiring berlalunya waktu, perubahan tersebut membawa kita beradaptasi dan melakukan banyak penyesuaian, salah satunya dari segi finansial.
Tak terasa, 2021 sudah hampir tiba di depan mata, saatnya kita mulai mempersiapkan diri. Setelah menjalani tahun 2020 yang penuh perubahan dalam hidup, tak terkecuali dalam hal keuangan.
Sebelumnya saya meng-update tema mengenai persiapan 2021 di story WA yang juga di bagikan ke instastory (ada di highlight). Nah, khusus di blog saya menjabarkan versi lengkapnya agar lebih mudah dipahami dan di aplikasikan.
Kira-kira apa saja ya persiapan finansial menyambut 2021
A. Mengecek Sumber Pendapatan
Poin ini menjadi yang utama, karena kita harus memastikan apakah sumber penghasilan tetap aman dan tidak berdampak pandemi pada tahun 2021.
Karena topik ini sangat penting, pak suami dan saya sudah berulangkali membahas mengenai banyak kemungkinan yang akan muncul di tahun 2021, baik positif maupun negatif, serta merumuskan banyak rencana beserta alternatifnya yang disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan nanti.
Pentingnya keterbukaan masalah finansial bersama pasangan merupakan kunci untuk meraih solusi terbaik bagi keluarga.
Jika ternyata sumber pendapatan tidak berdampak, masya Allah, alhamdulillah, yuk kita perbanyak syukur dan sedekah.
“Dan ketika Tuhan kalian mengumumkan; sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti aku menambah (nikmat) pada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabku sangat pedih” (QS : Ibrahim : 7)
Ada banyak sekali ayat dalam Al Qur’an dan hadits yang menerangkan mengenai keutamaan infak dan sedekah, salah satunya dalam firman Allah QS : Al Baqarah : 274
“Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak.pula bersedih hati “
Masya Allah betapa dahsatnya kekuatan sedekah.
Tapi,
Jika setelah berdiskusi dengan pasangan, ternyata sumber penghasilan masih berdampak atau masih belum ada cahaya terang di tahun 2021 tetap bersabar ya mak, terus berdo’a semoga diberikan kemudahan untuk terbukanya pintu rezeki lain. Tetap mencari peluang demi bisa survive.
Mencari sumber penghasilan tambahan dari keahlian yang dimiliki, berdagang, menjadi reseller atau dropshipper tanpa modal, bismillah membuka pintu rezeki dengan banyak ikhtiar dan do’a. Tetap semangat ya mak
B. Mengevaluasi spending habbits di tahun 2020
Mumpung tahun 2020 masih tersisa sepekan lagi, yuk kita evaluasi spending habbits di tahun ini.
Spending habbits bahasa sederhananya adalah kebiasaan kita dalam mengeluarkan uang untuk membeli barang dan jasa atau membayar sesuatu.
Tipe seperti apakah kita?
Apakah terukur dan terencana atau suka kalap lihat tulisan sale dan mudah terpengaruh membeli sesuatu tanpa memahami manfaatnya bagi diri sendiri?
Apakah kita tipe yang suka beli tunai atau mudah berhutang konsumtif?
Lakukan evaluasi secara jujur terhadap diri sendiri
Jika setelah di evaluasi ternyata spending yang kita lakukan bermanfaat dan tidak ada feeling guilty setelah mengeluarkan uang, berarti spending habbits sudah on the track, sesuai antara kebutuhan, keinginan, serta dana yang di miliki atau pengeluaran sesuai kemampuan.
Kebiasaan baik ini bisa kita bawa terus ke tahun 2021 dan tahun-tahun selanjutnya.
Sedangkan, jika kita merasa lebih sering menyesal setelah mengeluarkan uang, yuk di evaluasi lagi hal yang menyebabkan guilty feeling tersebut.
Apakah karena sering membeli barang yang tidak benar diperlukan hingga akhirnya bertumpuk?
Apakah niat membeli sesuatu sering karena lapar mata?
Apakah spending habbits menyebabkan kita susah menabung?
Apakah ada hutang konsumtif yang timbul?
Apakah gaya belanja menyebabkan lebih besar pasak daripada tiang?
Pertanyaan di atas bisa dilakukan sembari berdialog kepada diri sendiri, belajar mengenali kebiasaan kita dalam mengeluarkan uang.
Setelah menemukan penyebabnya, kita bisa mencari solusi terbaik versi pribadi, karena finansial itu unik dan berbeda pengelolaannya pada tiap individu.
Dengan mengenal spending habbits diri sendiri, akan membuat kita bisa lebih baik menatap tahun 2021
Membawa kebiasaan baik dan mengurangi sedikit demi sedikit spending habbits yang menimbulkan perasaan menyesal
C. Mengevaluasi Tujuan Keuangan di Tahun 2020
Setiap keluarga pasti memiliki tujuan keuangan masing-masing, entah itu dana pendidikan, memiliki properti dan kendaraan, liburan, ibadah haji dan umroh, dana pensiun, serta rencana lain yang ingin di wujudkan.
Nah, bagi pembaca yang sudah memiliki tujuan keuangan dan mulai mengumpulkan dana, yuk kita evaluasi sebelum melangkah ke tahun 2021
Sudah berapa persen dana yang terkumpul?
Apa saja kendala yang di hadapi?
Apakah ada tujuan keuangan yang berpindah time frame?
Pertanyaan di atas bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi tujuan keuangan kita di tahun 2020, sebagai bahan mencari solusi dan strategi di tahun 2021.
Ilustrasi
Tujuan keuangan : Daftar haji suami istri tahun 2025, total biaya yang diperlukan Rp 50 juta
Target : bisa menabung Rp 10 juta/tahun
Hasil Evaluasi :
- Tahun 2020 baru terkumpul Rp 5 juta dari target Rp 10 juta ➡️ Pencapaian 50%
- Kendala : saat pandemi penghasilan berkurang, sehingga tidak bisa menabung sesuai rencana
- Time frame tetap
Alternatif solusi yang di ambil :
- Memundurkan target tahun daftar haji, dari 2025 menjadi 2027 disesuaikan dengan kemampuan menabung
- Mencari penghasilan tambahan jika ingin tetap daftar haji pada tahun 2025
- Menunda rencana keuangan lain yang tidak prioritas
Dengan mengevaluasi pencapaian tujuan keuangan tahun 2020 akan membuat kita bisa memetakan rencana untuk tahun 2021 dengan lebih efektif sesuai kondisi dan kemampuan finansial.
D. Membuat Tujuan Keuangan di Tahun 2021
Setelah kita mengevaluasi kondisi finansial di tahun ini, langkah selanjutnya adalah membuat tujuan keuangan tahun 2021 dengan lebih terang karena sudah memahami kebiasaan dan kondisi finansial kita saat ini.
Buat tujuan keuangan sejelas-jelasanya, berapa lama realisasinya, dan bagaimana cara meraihnya.
Agar tambah semangat, letakkan tujuan keuangan tersebut di tempat yang sering terlihat, bisa di tempel di kaca, lemari pakaian atau kulkas.
Saya percaya, setiap niat baik akan ada jalannya tersendiri, asalkan kita mau disiplin dan konsisten untuk mewujudkannya plus dibarengi dengan do’a tentunya.
Bismillah ya mak, mari menyambut tahun 2021 dengan lebih baik, terencana, serta konsisten terhadap plan yang telah di susun
Semoga Allah mampukan kita mencapai segala tujuan keuangan dalam hidup untuk kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin ya robbal aamiin