Assalamu’alaikum wr wb
Apa kabar readers, semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat yaa, aamiin
Pagi ini tiba-tiba kepikiran untuk menulis tema di atas, pas inget, oh ya sekarang kan baru 24 April, sedangkan tim gajian tanggal 25 sudah masuk transferan ke rekening Jum’at kemarin saat tanggal 23 April
Fyi : beberapa perusahaan yang memberikan gaji tanggal 25 di bulan berjalan, saat 25 jatuh pada hari Minggu, biasanya gajian akan masuk 2 hari lebih cepat, yakni hari Jum’at tanggal 23
Nah, di bulan April ini, beberapa perusahaan memajukan pay day menjadi tanggal 23 karena 25 jatuh di hari Minggu
Seneng dong pastinya yang gajinya dimajukan, tapi ingat yaa, rentang waktu untuk ke gajian berikutnya akan lebih panjang
Biasanya saat normal gaji ditransfer tanggal 25, rentang waktu ke gajian bulan berikutnya adalah 30 – 31 hari (tergantung jumlah hari bulan berjalan)
Tapiii,
Jika gajian masuk lebih awal, tanggal 23 April, berarti akan ada rentang waktu tambahan 2 hari menjadi 32 hari (karena di bulan April ada 30 hari, ditambah 2 hari karena gaji dimajukan ke tanggal 23 April, total menjadi 32 hari)
Plus, di rentang waktu sebulan ini banyak libur dan hari raya Idul Fitri, maka jika tidak dikelola dengan baik, cash flow akan berantakan
Apalagi jika gajian tanggal 23 April dibarengi dengan Tunjangan Hari Raya, mesti ekstra ketat pengelolaanya agar tidak ambyar
Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi kiat mengelola gaji bulan April 2021 yang spesial karena tambahan rentang waktu 2 hari plus liburan hari raya Idul Fitri, terutama untuk tim gajian tanggal 25
A. Mulai dengan memisahkan alokasi gajian bulanan dengan THR
Langkah pertama adalah, memisahkan peruntukan gajian bulanan dengan THR, di tulisan ini saya hanya fokus kepada mengelola gaji bulan April 2021
B. Pisahkan gaji bulanan sesuai alokasi
Alokasi gaji bulanan biasanya terdiri dari :
- Membayar zakat penghasilan (jika gaji yang diterima sudah mencapai nisab zakat profesi)
- Menabung untuk masa depan, langsung dipisahkan ke rekening non operasional, jika sudah punya investasi bisa langsung digunakan untuk membeli produk investasi tersebut
- Menabung untuk dana darurat, segera pisahkan ke rekening khusus dana darurat
- Membayar cicilan hutang (KPR, kredit kepemilikan kendaraan)
- Membayar tagihan tetap (gaji support system, listrik, air, telepon, biaya pendidikan bulanan anak, biaya langganan bulanan)
C. Sisa gaji bulanan dari alokasi di point B di atur ketat
Setelah selesai menabung, membayar kewajiban serta cicilan hutang bulan berjalan, dan membayar tagihan tetap, masih ada sisa gaji bulanan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian seperti belanja dapur, bahan pokok, alat kebersihan, transportasi, jajan keluarga, dll
Sisa gaji bulanan tersebut dimasukkan ke pengeluaran variabel karena jumlahnya yang berbeda-beda tiap bulannya
PR terbesar adalah mengelola pengeluaran variabel karena jumlahnya yang tidak tetap dan kadang diselingi dengan keinginan, seperti jajan misalnya, yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa habis sebelum waktunya, atau saat gaji bulan berikutnya tiba.
Khusus untuk mengontrol pengeluaran variabel, bisa menggunakan metode amplop dan budget maksimal harian sebagai alat kontrol agar tidak lebih dari sisa gaji
Tapi yang perlu di ingat, karena rentang waktu menjadi 32 hari, anggaran harian maksimal juga harus disesuaikan

Setelah di hitung, pada ilustrasi di atas, jika menggunakan metode budget harian maksimal dengan pembagi 32 hari, maka dalam sehari jatah yang bisa dihabiskan untuk kebutuhan diluar poin B adalah Rp 117.188
D. Memilah kebutuhan dan keinginan berdasarkan skala prioritas
Selama masa liburan, hal yang menjadi tantangan terberat adalah membuat skala prioritas pengeluaran uang karena terkadang keinginan akan terasa penting untuk dilakukan
Silahkan memilah dan memilih pengeluaran prioritas di keluarga menyesuaikan dana yang tersedia
Semoga artikel ini bermanfaat ya
Wassalamu’alaikun wr wb